Friday, September 11, 2015

KEBUN BINATANG NEWS: KISAH BERUANG MADU ANTAR KEBUN BINATANG PART 2

KEBUN BINATANG NEWS: KISAH BERUANG MADU ANTAR KEBUN BINATANG PART 2: Kebun binatang news, Dan beruang madu mulai berkemas unttuk keberangkatan nya pada esok hari dan meyiapkan bekal yang akan di bawanya di p...

KISAH BERUANG MADU ANTAR KEBUN BINATANG PART 2

Kebun binatang news, Dan beruang madu mulai berkemas unttuk keberangkatan nya pada esok hari dan meyiapkan bekal yang akan di bawanya di perjalanan. Datanglah hari yang di tunggu pada pagi harinya beruang madu di temani sang perawat  mulai melakukan perjalanan ke kebun binatang pertama yang terletak di sebuah kota penghasil batu bara. di perjalanan pertamanya dia sudah tidak sabar untuk sampai di tempat  yang di tujunya..
Akhirnya sampai jugalah mereka di depan gerbang kebun bintang yang mereka tuju. Dan Si endut dan perawat nya menghampiri petugas kebun binatang yang berjaga di depan pintu gerbang dan bertanya di mana letak tempat tingal beruang madu yang ada di bonbin ini.dan petugas menujuk lurus ke arah bangunan yang cukup unuik di situ tempat nya. karna sang beruang sama sama dari kebun binatang tentunya gratis alias tidak bayar tiket masuk. dengan hati yang berdebar pergilah sang berung tadi ketempat yang di tunjuk sang petugas tadi. Sesampainya disana dia melihat se ekor beruang yang lagi asik berendam, lalu si endut menyapanya. hai...... sambil teriak sedikit dan beruang yang berendam tadi menengok ke arah nya sambil menghampiri sindut yang berdiri di pingir pagar pembatas dan si endut dengan pedenya langsung memperkenalkan diri dengan beruang yang menghampirinya nama saya ndut dan beruang satunya lagi pun memperkenalkan diri dengan ramahnya nama saya ayu ternyata beruang yang di jumpai ndut adalah se ekor beruang betina yang sehat dan mempersilakan ndut masuk kekandang nya sambil mengajak ndut berkeliling di tempat tinggal nya.
Ndut terperangah melihat tempat tingal beruang tersebut begitu nyaman dan asri. kandang nya lebar ada kolam yang luas, lantai nya beralasan pasir yang lembut ada tempat istrahat dan tidur yang nyaman. Dansampailah di suatu tempat di sudut kandang dan mereka beristiraht di sanana sambi melepas penat setelah berkeliling tadi dan mereka mulai bercerita.
BESAMBUNG. Apa cerita mereka tungu kisah selanjut nya tetap ikuti ya.....



KISAH BERUANG MADU ANTAR KEBUN BINATANG

Kebun binatang news, Ndut adalah seekor beruang madu yang sehat sesuai dengan namanya dia memang agak kelihatan gendut tapi.... masih lincah. Belakangan ini dia sering murung dan bergundah hati karna setelah sekian tahun dia di dalam kandang yang ia perhatikan hanya seperti itu. Dia mengimpikan ingin pergi berkunjung ketempat saudara nya yang lain, ya...........Kekebun binatang lain kira kira seperti itulah impian si Gendut. Untuk membandingkan tempat tingalnya dengan kebun binatang lain. dan pada esok paginya dia menunggu sang perawat yang biasa membersihkan kandang nya. Dia ingin sekali bercerita tentang impian dan keinginanya untuk berkunjung ke kebun binatang lain dan berjumpa dengan saudara saudaranya senasip dan tidak sepenagungan.
 Tidak berepa lama kemudian datanglah orang yang di tunggu tunggu nya. dan di panggilnyalah
Ndut ; Mas broooo....... sinilah dulu sebentar aku mau bercerita dan berkeluh kesah.....
Perawat ; apa itu ndut yang mau kau cerita
Ndut ; dari dulu aku tidak pernah mintak apa apa dari tempat ini, tapi kali ini izin kan aku untuk         
            meyampaikan niat ku, impianku.
perawat ; Biklah sampaikan.........
Diceritakanlah seperti kisah di atas oleh si beruang madu sambil bersedih hati.dan sang perawat dengan sedih juga mendengar. Setelah mendengar semua cerita beruang madu, di izinkala beruang madu itu berangkat ke esokan harinya.
BERSAMBUNNG, kebun binatang manakah yang akan di tuju beruang untuk perta
ma kali

Thursday, September 10, 2015

HARIMAU MASUK PERANGKAP BABI

Masuk Perangkap Babi, Harimau Dilumpuhkan


DIAMANKAN: Aparat mengangkat harimau yang sudah dilumpuhkan, sebelumnya harimau ini masuk perangkap babi dan membahayakan warga sekitar. Foto: IST
EMPAT LAWANG - Warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo digegerkan dengan penemuan seekor Harimau Sumatera, Kamis (10/9). Harimau tersebut ditemukan warga sekitar pukul 00.30 WIB di lahan persawahan milik Suryani (35) warga Talang Jawa Pendopo, Kecamatan Pendopo.
DIAMANKAN: Aparat mengangkat harimau yang sudah dilumpuhkan, sebelumnya harimau ini masuk perangkap babi dan membahayakan warga sekitar. Foto: ISTInformasi dihimpun, Harimau dengan jenis kelamin laki-laki dengan panjang dua meter, tinggi satu meter dan berat 80 kilogram ini masuk perangkat yang dipasang pemilik sawah untuk melindungi tanaman padi dari hama hewan babi hutan dan tidak bisa melepaskan diri.
Kemudian sekitar pukul 05.30 WIB saudara pemilik lahan Istiqomah alias Oma (40), warga Jl Jati, Kecamatan Pendopo melapor ke Polsek Pendopo dan Koramil Pendopo. Aparat kepolisian dan TNI datang ke lokasi dibantu warga sekitar. Namun pihaknya tidak bisa mendekati Harimau, hanya melihat dari jarak sekitar 10 meter. Sebab Harimau tersebut masih berontak dan mengakibatkan tali perangkap yang terpasang hampir putus. Kondisi Harimau itu lemas dan sudah luka karena jerat. Atas permintaan masyarakat Harimau diberikan tindakan penembakan karena jika dilepaskan kembali kebiasaannya akan memakan korban manusia.
"Atas desakan masyarakat dengan kondisi yang membahayakan jiwa manusia, akhirnya hewan tersebut ditembak," ujar Kapolres Empat Lawang, AKBP Rantau Isnur Eka SIk didampingi Kapolsek Pendopo Iptu Denhar.
Pihaknya juga sudah bekoordinasi dengan BKSDA untuk dibawa ke Palembang dan akan dikubur dengan baik. Untuk di Empat Lawang sendiri saat ini belum ada BKSDA. "Di lokasi banyak warga hilir mudik dan lokasi tak jauh dari pemukiman warga. Selain itu tidak ada obat bius untuk melumpuhkan Harimau sementara jerat mulai mulai rusak dan untuk menunggu BKSDA tetangga memerlukan waktu cukup lama sehingga masyarakat meminta harimau ditembak," jelas Rantau. (eno)
Baca selengkapnya di Harian Sumatera Ekspres Jumat (11/9).
  DIKUTIP DARI HARIAN SUMATRA EKPRES

Tuesday, September 8, 2015

TAAMAN HEWAN PEMATANG SIANTAR

Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) atau sebelumnya dikenal juga sebagai Kebun Binatang Siantar dan Kebun Binatang Pematang Siantar, adalah kebun binatang yang terletak di kota Pematangsiantar. Kebun binatang ini resmi dibuka untuk umum pada tanggal 27 November 1936 dengan luas areal sekitar 4.5 hektare. THPS berlokasi di Jl. Kapt. MH. Sitorus No. 10, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara. Sampai saat ini THPS masih mempertahankan statusnya sebagai kebun binatang yang terlengkap dan terbaik di wilayah Sumatera Utara. Koleksi satwa dan popularitasnya bahkan mengalahkan Kebun Binatang Medan dengan luas yang berpuluh kali lebih besar daripada THPS dan merupakan kebun binatang terbesar di wilayah Sumatera Utara yang terletak di ibukota provinsi Sumatera Utara, Kota Medan. Meskipun dengan berbagai keterbatasan seperti sempitnya ruang yang tersedia, kurangnya pendanaan serta pemahaman untuk proyek peremajaan eksibisi hewan, namun melalui usaha perawatan hewan yang cukup baik, THPS cukup berhasil dalam menjalankan peranannya sebagai lembaga konservasi serta dapat digolongkan sebagai salah satu kebun binatang yang terbaik di antara kebun binatang yang ada di Indonesia. Taman Hewan Pematangsiantar mengantongi izin berupa Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan Nomor. SK.84/Menhut-II/2007 yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2007.[1]

Sejarah

Pematangsiantar sebagai sebuah kota transit dan perkebunan yang penting sejak masa Penjajahan Belanda membuat Kota pematangsiantar sebagai salah satu kota yang paling cepat perkembangannya karena letaknya yang strategis menghubungkan antara Pantai Timur Sumatera dengan Hinterland Wilayah Pegunungan Tapanuli. Lokasi yang strategis membuat Pematangsiantar menjadi salah satu Pusat Pemerintahan kolonial di Sumatera Utara. Pematangsiantar dengan letaknya yang strategis cukup ramai dilalui Lalu Lintas perdagangan serta pengembangan usaha manufaktur hasil komoditas Perkebunan dan juga usaha perkebunan sehingga kota Pematangsiantar cukup makmur dan banyak menarik berbagai kaum pendatang seperti suku Batak Toba dan Tapanuli, Suku Jawa, pendatang Etnis Tionghoa dan tentu saja Kaum Kolonial Belanda serta pengusaha sipil asal Eropa. Dengan jumlah penduduk golongan Eropa yang cukup signifikan jumlahnya maka berbagai sarana dan fasilitas selayaknya Kota Modern lainnya pada zaman kolonial seperti jalan raya dan jembatan, aliran listrik, air bersih, Permukiman Khusus Eropa, Sekolah, Rumah Ibadah dan Jalur Kereta Api pun dibangun di Pematangsiantar. [2]
Taman Hewan Pematangsiantar bermula dari kegemaran Dr. Coonrad seorang pecinta hewan dari kaum Kolonial Belanda akan dunia Zoologi. Hingga pada tanggal 27 November 1936, riwayat THPS pun bermula dengan diresmikannya sebuah Taman Zoologi dan Botani di atas sebidang tanah seluas 4.5 Ha yang terletak di wilayah Kota Pematangsiantar oleh Dr. Coonrad. Dr. Coonrad yang memprakarsai berdirinya Taman Zoologi dan Botani pertama di Kota Pematangsiantar kemudian sekaligus menjabat sebagai pimpinan pertama dari Komunitas Pecinta Zoologi dan Botani dan Taman Zoologi dan Botani tersebut di Kota Pematangsiantar. Menjalani masa awal kemerdekaan Indonesia, Pada bulan Juni 1956 di situs Taman Zoologi dan Botani yang didirikan oleh Dr. Coonrad tersebut didirikan pula sebuah Museum Zoological oleh Prof. Dr. F. J. Nainggolan yang diresmikan oleh Ibu Rahmi Hatta Ibu Wakil Presiden RI kala itu Ir. Mohammad Hatta. Selama beberapa waktu nama Taman Zoologi dan Botani Kota Pematangsiantar disebut juga sebagai Kebun Binatang Pematangsiantar. Kebun Binatang Pematangsiantar merupakan kebun binatang ke empat tertua di Indonesia yang masih bertahan setelah Kebun Binatang Surabaya, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan di Bukittinggi dan Kebun Binatang Bandung.Seiring dengan perjalanannya THPS yang pada saat itu masih bernama Kebun Binatang Pematangsiantar berada di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah, namun ironis, selama di bawah pengelolaan Pemda kondisi Kebun Binatang Pematangsiantar tersebut ternyata tidak dapat lagi memenuhi harapan masyarakat karena berbagai keterbatasan dan kesulitan pengelolaan serta kisruh internal. Kebun Binatang Pematangsiantar saat itu mengalami berbagai masalah seperti kondisi hewan yang tinggal sedikit dan tidak terawat, kondisi situs yang sudah tua, kurang terawat dan sangat memprihatinkan keadaannya. Berdasarkan inisiatif Pemda dan masyarakat maka sejak tanggal 1 September 1996, Kebun Binatang Pematangsiantar yang sebelumnya dikelola oleh Pemda diambil alih pengelolaannya oleh PT. Unitwin Indonesia Medan perusahaan pihak Swasta yang dipimpin oleh seorang Pengusaha Nasional dan Pencinta Lingkungan Hidup Bapak DR. H. Rahmat Shah. Di bawah pengelolaan swasta Kebun Binatang Pematangsiantar kemudian diubah namanya menjadi Taman Hewan Pematangsiantar (THPS) dengan alasan penggunaan kata kebun binatang kurang etis untuk diperdengarkan kepada khalayak. [3]

Koleksi

Taman Hewan Pematang Siantar sebagai sebuah Lembaga Konservasi sampai saat ini mengkonservasi beragam jenis satwa yang terdiri dari koleksi Mamalia sebanyak 201 ekor dari 51 spesies, koleksi Aves 455 ekor dari 113 spesies, dan koleksi Reptil 59 ekor dari 19 spesies. Jumlah keseluruhan satwa koleksi yang dikonservasi di dalam THPS totalnya mencapai sebanyak 715 ekor yang terdiri dari 183 spesies.[4] Sampai saat ini jumlah koleksi yang terdapat di THPS terus bertambah karena THPS memiliki kebijakan konservasi dan penangkaran satwa yang dapat terbilang sukses. THPS dalam menjalankan peranannya sebagai lembaga konservasi sudah memiliki kemampuan yang mandiri dalam melestarikan satwa dan berhasil dalam menangkar satwa yang termasuk langka seperti Siamang, Harimau Putih dan Harimau Sumatera. [5] Selain itu THPS juga kerap menerima sumbangan hewan yang ditangkap oleh masyarakat atau hewan hasil buruan dan peliharaan warga. Diantaranya THPS pernah menerima buaya pemangsa manusia yang tertangkap warga di Kabupaten Labuhan Batu. [6]
Taman Hewan Pematangsiantar juga memiliki beberapa koleksi yang terbilang unik dan tiada duanya di Indonesia, seperti keberadaan seekor Buaya yang dipercaya merupakan Buaya Darat tertua yang berhasil bertahan hidup dalam asuhan manusia dalam Kebun Binatang. Buaya Sinyulong (false gharial) yang telah berumur 76 tahun terhitung pada tahun 2012 tersebut sudah ditampung di Taman Hewan Pematangsiantar sejak berdirinya kebun binatang tersebut pada tahun 1936.[7] Selain keberadaan Buaya Tertua dalam penangkaran, THPS juga memiliki koleksi unik berupa Liger yang murni merupakan hasil penangkaran sendiri oleh THPS, sekaligus menjadikan THPS merupakan satu-satunya kebun binatang di Indonesia yang sukses dalam menangkar Liger, Mamalia Karnivora yang berjenis kucing besar hasil Perkawinan Silang antara Singa dengan Harimau.[8]
sumber Wikipedia